DPRDSulsel – Gerakan (International Women’s Day) IWD Sulsel yang di lakukan oleh aliansi mahasiswa (i) di depan gedung utama kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, jumat (08/03/2019).

Aksi demostrasi ini di lakukan oleh aliansi mahasiswa (i) yang berjumlah kurang lebih 100 orang, kedatangannya di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Provinsi Sulawesi Selatan. Aspirasi yang di sampaikan itu terkait dengan kekerasan seksual yang banyak terjadi di dalam dunia pendidikan. Maka aliansi tersebut meminta kepada anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk menyampaikan kepada pusat agar segera di sahkannya RUU P-KS dan Bangun Kesadaran Politik Perempuan. Selain itu aliansi juga menuntut agar secepatnya hapuskan kekerasan seksual dalam dunia pendidikan, STOP kekerasan berbasis orientasi seksual, iidentitas dan ekspresi gender, wujudkan pendidikan yang berspektif gender, cabut UU pendidikan tinggi no 12 tahun 2015, stop represifitas gerakan rakyat, bangun politik alternative, laksanakan reforma agrarian sejati, tarik militer dari nduga papua, tolak Dwi fungsi TNI, hapuskan alokasi ruang tambang pasir laut dalam draf RZWP3K dan hentikan reklamasi, perempuan berdaulat atas tanah, akhiri perpanjangan HGU PTPN XIV takalar memiskinkan perempuan petani, serta Wujudkan perempuan buruh migran di sulsel.

Aspirasi mereka di terima langsung oleh Andi Ina Kartika Sari, Yusran Paris, Nupri Basri Patolangi, dan Anas Hasan.

“Kami menerima aspirasi ini dan sebagai bentuk untuk menindak lanjuti aspirasi ini, maka kami akan langsung mengirim email kepada pusat sesuai permintaan adik-adik sekalian. Pengiriman email ini bisa di saksikan  secara langsung oleh perwakilan adik-adik untuk membuktikan bahwa kami langsung mengirimkan email ke pusat untuk di tindak lanjuti” ujar Yusran Paris.